Selasa, 22 November 2011

PETANI

Dari pintu sawah yang kontang
seorang anak tani melempar hatinya
jauh kedada senja yang bimbang
warna senja itu warna hatinya

Senja pun semakin larut
berbalam...lalu kelam
malam membalutnya
bersama misteri alam
sesama menyusur malam yang gulita
pun mengharapkan esoknya
siang pastikan menjelang

Siang menghadirkan diri
mewarnai kehidupan petani
bertongkah arus beralih zaman

Tiada lagi kerbau di sawah
tiada lagi sepat dan puyu
melata di kali
tiada lagi kemeriahan petani
bergotong royong mengerjakan sawah
semuanya di bayangi kenangan

Kini...semuanya tiada lagi
sunyi dan sepi
sesepi hati anak tani

0 komentar:

Posting Komentar